Ilustrasi from Merdeka.Com |
Tentang Sentiment Analysis dan Sosial Media
Sentiment Analysis atau yang biasa disebut juga sebagai opinion mining merupakan salah satu cabang penelitian Text Mining. Analisa ini merupakan salah satu jenis riset komputasional dari opini, sentimen dan emosi yang diekspresikan secara tekstual. Sebagai contoh penelitian dilakukan terhadap suatu set dokumen teks yang berisi opini mengenai suatu objek, maka opinion mining bertujuan untuk mengekstrak atribut dan komponen dari objek yang telah dikomentasi pada setiap dokumen dan untuk menentukan apakah komentar tersebut bermakna positif atau negative (Falahah, 2015).
Sosial Media, merupakan target yang empuk untuk melakukan Sentiment Analysis tersebut. Hal ini bisa dipahami mengingat begitu besarnya jumlah masyarakat netizen yang dianggap mampu mewakili pendapat masyarakat yang sesungguhnya. Bagaimana tidak? Di Indonesia sendiri misalnya. Survey APJII menunjukkan bahwa 87,4% pengguna mengakses internet untuk kebutuhan sosial media, 69% untuk pencarian informasi, 60% untuk instant messaging dan 60% untuk mencari berita terbaru (APJII, 2015). Sementara itu dari sisi aplikasi yang digunakan, situs jejaring sosial yang paling banyak diakses oleh pengguna adalah Twitter dan Facebook. Dari sisi pengguna Facebook, Indonesia bahkan menempati peringkat empat dunia (Perfectinsider, 2015).
Bagaimana Membuat Sentiment Analysis?
Berdasarkan sumber datanya, Sentiment Analysis terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu Coarse-grained Sentiment Analysis dan fined-grained Sentiment Analysis. Coarse-grained menganalisis sentimen pada level dokumen dan menganggap seluruh isi dokumen sebagai sebuah sentiment positif atau sentiment negatif. Sedangkan Fined-grained menganalisa level kalimat yang menentukan sentimen pada setiap kalimat.
Socmed Analysis (ilustrasi : linkedin.com) |
Tentu berbagai aplikasi di atas kurang menantang bagi Anda yang suka programming. Analisa yang diberikan pada aplikasi-aplikasi di atas tentu hanya sebatas pada yang disediakan oleh tools tersebut. Jika anda adalah programming mania yang tertantang untuk membuat sendiri aplikasi tersebut, Anda dapat menggunakan bahasa pemrograman R, Rapid Miner atau juga Tableau. Jangan khawatir dengan jenis analisis yang diguankan, karena bahasa-bahasa tersebut sudah menyediakan library analisis yang cukup lengkap. Sebagai contoh, R menyediakan library Twitter Data Analysis mulai dari tahap autentikasi Twiter API, SearchTweets untuk pencarian data dengan kata kunci tertentu, stem words serta fungsi-fungsi analisis seperti Frequent Term, Associantion, Clustering, Word Cloud dan info-info grafis seperti barplot atau semacamnya.
Saya sebenarnya ada sedikit contoh Twitter Data Analysis dengan R-Programming yang saya buat untuk tugas mata kuliah Knowledge and Information Retrieval beberapa waktu lalu. Tapi ini baru saya bongkar-bongkar untuk coba ditulis kembali dalam blog ini. Tunggu posting berikutnya ya..
Kaki Merbabu, Tengah April 2017.
Ditulis di sela-sela penghayatan Sabtu Sunyi menyongsong Paskah 2017.
Lampiran Referensi Berita:
Kaki Merbabu, Tengah April 2017.
Ditulis di sela-sela penghayatan Sabtu Sunyi menyongsong Paskah 2017.
Lampiran Referensi Berita:
- Debat Final, Ahok-Djarot Dapat Apresiasi Positif dari Netizen
- 560 ribu kicauan bersiliweran kala Debat kedua Pilkada DKI Jakarta
- 55% Percakapan soal Pilgub di Twitter Berasal dari Luar DKI
- Politicawave: 51 Persen Netizen Bicarakan Anies-Sandi Saat Debat
0 comments:
Post a Comment
Silakan masukkan komentar Anda... Bebas kok :-)