Materi Kapita Selekta - Penulisan Karya Ilmiah.
Dalam setiap penulisan karya ilmiah, pasti selalu ada bagian yang disebut dengan Studi Pustaka. Apa itu studi pustaka?
Nazir (1998) dalam bukunya
Metode Penelitian mengatakan bahwa studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. Sementara itu Wibirama (2011), mengatakan bahwa studi pustaka, atau juga disebut
literature review, merupakan bagian dari sebuah karya tulis ilmiah yang memuat pembahasan-pembahasan penelitian terdahulu dan referensi ilmiah yang terkait dengan penelitian yang dijelaskan oleh penulis dalam karya tulis tersebut.
Jadi pada intinya, studi pustaka menyangkut upaya peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan masalah yang akan ditelitinya, baik terkait teori-teori yang berhubungan maupun penelitian-penelitian sejenis yang sudah pernah ada sebelumnya. Informasi itu dapat diperoleh dari pustaka, baik yang tercetak maupun elektronik. Pustaka tercetak seperti misalnya buku-buku, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sebagainya. Sedangkan yang bersifat elektronik dapat berupa kaset, video, audio, maupun refensi-referensi dari internet.
Ciri Utama Studi Kepustakaan
Data pustaka memiliki ciri utama sebagai data yang bersifat siap pakai. Dalam hal ini peneliti berhadapan langsung dengan data baik teks maupun angka yang sudah ada dan tidak harus menemukan langsung data dari lapangan. Inilah kemudian yang menyebabkan data pustaka seringkali disebut sebagai sumber sekunder yang bukan data orisinil dari tangan pertama di lapangan.
Ciri yang lain adalah bahwa kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Tidak dibatasi waktu, contohnya bahwa kita dapat mempelajari data sepuluh atau duapuluh tahun yang lalu cukup dengan studi pustaka. Atau tidak dibatasi ruang, misalnya, jika kita ingin belajar tentang Papua, kita tidak harus datang ke papua. Cukup dengan mempelajari literatur tentang Papua yang dapat diperoleh dari berbagai sumber. Itulah makanya dikatakan bahwa data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Tinjauan Pustaka Versus Daftar Pustaka
Tinjauan pustaka yang baik, harus memiliki rujukan/acuan di dalamnya. Rujukan merupakan pengakuan bahwa teori yang ditulisnya memiliki sumber dari pustaka lain yang pernah ada sebelumnya. Perhatikan contoh di bawah ini.
"Mengacu pada pendapat Bower (1995), Sistem Informasi adalah suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan hasil yang menguntungkan."
Pada contoh tersebut, terdapat satu rujukan dalam teori yang digunakan yaitu Bower (1995). Rujukan tersebut berarti bahwa teori sistem informasi yang disampaikan penulis, merujuk pada bukunya Bower yang diterbitkan pada tahun 1995. Selanjutnya untuk setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar pustaka, begitu juga sebaliknya setiap pustaka yang muncul dalam daftar pustaka harus pernah dirujuk dalam tubuh tulisan. Jadi dengan demikian Daftar pustaka berisi informasi tentang sumber pustaka yang telah dirujuk dalam tubuh tulisan.
Menulis Rujukan Pustaka dengan Format Harvard
Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat di belakang tahun publikasi (baik penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam naskah tulisan). Nama jurnal, majalah atau alamat Internet ditulis menggunakan huruf italic.
Contoh Penulisan Rujukan dengan format Harvard
(Sumber : PKM Dikti, 2011)
"Smith (1983) menemukan bahwa tumbuhan pengikat N dapat diinfeksi oleh beberapa spesies Rhizobium yang berbeda”.
"Integrasi vertikal sistem rantai pasokan dapat menghemat total biaya distribusi antara 15% sampai 25 % (Smith 1949, Bond et al. 1955, Jones dan Green 1963)."
"Walaupun keberadaan Rhizobium normalnya mampu meningkatkan pertumbuhan kacang-kacangan (Buller 1994a), namun telah didapat pula hasil yang berbeda bahkan berlawanan (Buller 1994b, Washington 1999)."
Contoh Penulisan Daftar Pustaka :
Buller H, Hoggart K. (1994a). New drugs for acute respiratory distress syndrome. New England Journal Med 337(6): 435-439.
Buller H, Hoggart K. (1994b). The social integration of British home owners into French rural communities. Journal Rural Studies 10(2):197–210.
Jones, Green. (1963). Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ Pr.
Smith. (1983). Mood and Modality. Cambridge: Cambridge Univ Pr.
Washington, Mery. (1999). Planning aspects of second homes. Second Homes: Curse or Blessing? Oxford: Pergamon Pr. Hlm 210–237.
Menulis Rujukan Pustaka Format Vancouver
Sistem Vancouver menggunakan cara penomoran (pemberikan angka) yang berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka (sitasi). Dalam daftar pustaka, pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor sesuai kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah tulisan, sehingga memudahkan pembaca untuk menemukannya dibandingkan dengan cara pengurutan secara alfabetis menggunakan nama penulis seperti dalam sistem Harvard.
Contoh Rujukan dengan Format Vancouver
"Uraian tentang dampak dari meluasnya flu burung telah disampaikan oleh penulis dalam publikasi yang lain [1]. Beberapa penulis lain juga telah membahas secara luas terkait dengan masalah sosial yang berkaitan dengan fenomena tersebut, terutama Lane [2,3] dan Lewis [4].”
“Hasil penelitian dari beberapa sumber menunjukkan bahwa penggunaan obat flu konvensional dalam kasus flu burung dapat berakibat fatal [1,4,5] bahkan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kematian mendadak [3].”
Contoh Daftar Pustaka dengan format Vancouver :
[1] Prabowo GJ, Priyanto E. New drugs for acute respiratory. Ind Journal Med. 2005;337:435-9.
[2] Lane, Grinspoon. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ Pr; 1993.
[3] Lane, Grinspoon. Behavioural Neurology and Neuropsychology. New Journal, ed ke-2. New York: McGraw-Hill; 1997.
[4] Lewis, Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontics. Jurnal Endod 1994; 20: 355-6.
Materi lengkap bisa
diunduh disini.
REFERENSI :
Dikti, (2011),
Panduan Program Kreativitas Mahasiswa, Dirjen Dikti, Jakarta
Nasir, Moh. (1998),
Metode Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta
Thiem, April (2010),
Studi Kepustakaan, [Online] diakses dari https://april04thiem.wordpress.com
Wibirama, Sunu (2011),
Bagaimana Membuat Studi Pustaka yang baik, [Online] diakses dari http://wibirama.staff.ugm.ac.id/