Let's Explore IT !

Kata mbah Bardolo, IT tidak hanya teknik.. IT tidak hanya sains..
Tetapi IT adalah juga seni, humanisme dan cinta....

Friday, 17 April 2015

Menikmati Sekilas "City in The Garden"

Lumayan.. Perjalanan ke Brisbane kali ini transit di Singapore. Dapat Free Voucher $40 yang dapat digunakan untuk apa saja di Bandara. Dan dapat city tour gratis lagi.. Menurut bagian informasi Bandara, City Tour tersebut diberikan bagi penumpang yang transit di Changi Airport lebih dari 5 jam. Dan biasa.. Indonesian style.. paling senang jika mendapat yang berbau gratisan... terutama saya lho.. hehe..

Dan mulailah kami serombongan (bersama teman-teman yang akan menjalankan misi AAF ke Australia), menikmati sekilas indahnya kota kebun dalam City Tour itu. Dan memang tidak salah jika kota itu dijuluki "City in The Garden", karena begitu keluar dari bandara, kami langsung disuguhi dengan pemandangan hijau menyejukkan di sepanjang jalan. Pohon rindang dimana-mana, ditambah lagi bougenvile yang warna-warni memanjakan mata.

Pohon Rindang semacam ini ada di sepanjang perjalanan keluar dari Bandara

Singapore memang lagi getol-getolnya melakukan penghijuan dalam beberapa tahun terakhir. Apalagi setelah Singapore’s Urban Redevelopment Authority menginisiasi program penghijauan yang disebut dengan Landscaping for Urban Spaces and High-Rises. Program tersebut dirancang untuk mendorong pembangunan area-area hijau, tidak hanya di wilayah permukiman, tapi juga perkantoran, mal, hotel dan bahkan juga ruang-ruang terbuka lainnya.

Singapore Flyer tampak megah dari kejauhan
Bus Wisata membawa kami keliling kota Singapura. Para wisatawan dadakan pun sibuk mengabadikan pemandangan indah yang ditemui sepanjang jalan. Mulai dari Merlion Park, Singapore Flyer, Esplanade, Fullerton Bridge, ChinaTown, Little India, dan masih banyak lagi.

Sisi lain Singapore Flyer
Konon Singapore Flyer adalah kapsul pengamatan tertinggi di dunia, dengan tinggi 165 meter. Lebih tinggi 5 meter dari Star of Nanchang di China dan 30 meter lebih tinggi dari London Eye di Inggris. Singapore Flyer menawarkan pemandangan 3 negara sekaligus yaitu Singapura, Malaysia (Johor) dan Indonesia (Batam). Sayang, kami tidak sempat mampir karena memang janjinya hanya diajak berkeliling-keliling saja.. hehee...

Sang singa pun tak henti berdandan memoles diri
Kesempatan berhenti agar bisa foto-foto bersama, diberikan kepada kami di Marina Bay, tempat sang Merlion berada. Marina Bay ialah sebuah teluk dekat Central Area di daerah selatan Singapura.

Asyik Narsis di Marina Bay.. hehee..
Marina Bay merupakan pusat hiburan terpadu, yang dikembangkan oleh Las Vegas Sands. Konon pembangunan Marina Bay ini merupakan investasi tunggal paling mahal di dunia dengan biaya S$8 miliar (sekitar Rp.56 triliun). Kamipun bersyukur sempat ber-narsis bersama di kawasan ini.

Terima kasih Changi Airport :-)

Perjalanan 2 jam yang menyenangkan. Cukup membuat "wisatawan dadakan" ini memiliki gambaran tentang Singapore, Sebuah kota City in The Garden yang sejuk dan menyenangkan. Mudah-mudahan lain waktu dapat datang lagi ke tempat ini, dan tidak sekedar free city tour tentunya... :-)




Sunday, 5 April 2015

Masuk dalam 200 Ilmuwan Indonesia versi Webometrics? Ah, yang benar saja..

Hari Jumat 5 Maret 2015 kemarin, agak kaget dan sedikit terbengong-bengong ketika mendapat comment tag dari FB pak Adi Nugroho, salah satu dosen FTI UKSW yang juga penulis handal buku-buku bidang TI. Dalam tag-nya pak Adi  mengatakan bahwa saya menjadi bagian dari 500 ilmuwan Indonesia yang di rangking oleh Webometrics.  Ahh.. yang benar saja pak.. pikir saya antara percaya nggak percaya. Setelah mencoba menelusur link yang di attach pak Adi, ternyata memang Webometric sudah dan sedang menambah fitur perangkingan terhadap ilmuwan dunia yang disebut dengan istilah Top Scientist - 556 Highly Cited Researchers.

Dalam laman tersebut, Webometrics menampilkan 556 ilmuwan dunia yang karya ilmiahnya paling banyak dirujuk oleh peneliti-peneliti lain. Tak tanggung-tanggung, ada nama seperti Sigmund Freud yang dikenal sebagai bapak psychoanalysis dunia, Eugene Braunwald (American cardiologist), Ronald C. Kessler (professor dari Harvard University) dan nama-nama beken lainnya.

Ranking of Indonesian Scientist versi Webometric

Webometrics ternyata juga memasang laman yang bertajuk "Ranking of scientists in Indonesian Institutions according to their GSC public profiles". Dan yang aneh, bisa-bisanya saya masuk dalam daftar tersebut. Tertulis rangking 157 dari 500 ilmuwan Indonesia yang karyanya banyak dirujuk oleh peneliti-peneliti lain. Weew.. sama sekali nggak nyangka dan sekali lagi masih terbersit pernyataan dihati "Ah.. yang benar saja..".


Pada daftar tersebut, juga terdapat nama 2 teman dosen lain dari UKSW yaitu Pak Priyo Hari Adi (257) dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis dan Pak Adi Nugroho (95) dari Fakultas Teknologi Informasi.  Dalam penjelasan yang disampaikan Webometrics, perangkingan tersebut dibangun dengan data yang dikumpulkan selama minggu keempat bulan Februari 2015 dari public profiles peneliti yang bekerja pada lembaga-lembaga akademik dan riset di Indonesia. Webo juga menyatakan bahwa pemeringkatan tersebut masih  BETA berdasarkan Google Scholar citation database. Webometrics bahkan menyadari kemungkinan masih ada kesenjangan dalam daftar yang disampaikan sehingga mengundang peneliti untuk memberi masukan tentang hal tersebut. Webo juga akan selalu memperbaiki pemeringkatan tersebut dari waktu ke waktu.

Thomson Reuters: Riset Indonesia Sedikit, Tetapi banyak Dikutip

Mengutip catatan Thomson Reuter (2012), riset Indonesia memang masih lebih sedikit jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Jumlah publikasi riset Indonesia bahkan tergolong kedua terendah se-Asia Tenggara. Namun, berdasarkan jumlah riset yang disitasi, Indonesia nomor tiga se-Asia Tenggara. Hal tersebut berarti bahwa jumlah riset di Indonesia sedikit, tetapi berkualitas.
Berdasarkan jumlah citation, negara yang memiliki riset berkualitas di Asia Tenggara adalah Singapura, Filipina, dan Indonesia. Malaysia bahkan berada tergolong terendah di Asia Tenggara.
Thomson Reuters juga menganalisa bahwa riset Indonesia didominasi oleh bidang ilmu hewan dan tanaman, medis atau kedokteran, lingkungan, geologi, dan pertanian. Sementara itu, hasil riset yang paling banyak dikutip adalah bidang ilmu sosial dan humaniora, medis, pertanian, lingkungan, ekologi, dan imunologi.

Bagi saya pribadi, sebenarnya nggak terlalu penting untuk masuk atau nggak masuk dalam daftar Webometrics seperti di atas. Apalagi masih banyak peneliti-peneliti lain yang sebenarnya jauh lebih mumpuni. Mungkin karena mereka belum ter-record saja. List ini khan hanya berdasarkan Google Scholar. Jadi yang lebih penting adalah bahwa jika karya saya bisa berguna bagi orang lain saja, itu sudah sesuatu banget... :-)

:: Catatan ringan tengah dinginnya Kaki Merbabu, 6 Maret 2015 ::

Artikel Terkait :

Wednesday, 1 April 2015

Bulan Semangat Kerja UKSW : Memantik Kembali Semangat Bekerja dan Melayani

Dalam rangka meningkatkan motivasi dan semangat kerja Pegawai Non Akademik Universitas Kristen Satya Wacana, Kantor Pembantu Rektor II bekerjasama dengan Satgas Pengembangan SDM Non Dosen menyelenggarakan serangkaian kegiatan yang dikemas dalam agenda “Bulan Semangat Kerja”. Rangkaian kegiatan tersebut digelar dari tanggal 11 Maret - 10 April 2015, yang meliputi Seminar Motivasi Kerja (tanggal 11 Maret 2015), Workshop Kepemimpinan (tanggal 20 Maret 2015), Pelatihan Office Administration (Tanggal 27 Maret 2015) dan  Pelatihan Optimalisasi Penggunaan Internet dalam Pekerjaan (tanggal 10 April 2015).

Workshop Kepemimpinan, salah satu agenda Bulan Semangat Kerja, 20 Maret 2015 (Dok : Humas UKSW/Upik)
Bulan Semangat Kerja secara resmi dicanangkan oleh Rektor Prof. Dr. (HC) Pdt. John A. Titaley, Th.D dalam sebuah Seminar Motivasi dan Profesionalisme (11/3) lalu. Dalam sambutannya, Rektor mengungkapkan harapannya agar dengan diadakannya kegiatan ini, dapat menambah semangat kerja dan meningkatkan pelayanan pegawai non akademik dilingkungan UKSW.

Seminar Motivasi dan Profesionalisme yang menjadi pembuka kegiatan, menghadirkan pembicara Paulus Winarto dari The John Maxwell Team. Diadakan di Balairung Universitas, Paulus membawakan materi “Moving Forward, Menjadi Pribadi yang Lebih Baik, Lebih Bermanfaat, Lebih Sukses”.  Dalam pemaparannya, Paulus Winarto memberikan kunci untuk menjadi seorang pribadi yang lebih baik.  Disebutkan Paulus beberapa diantaranya adalah meng-upgrade diri, menjaga karakter, melampaui ekspetasi dan menjadikan setiap hari berarti.

Jangan Melayani dengan "Nggrundel dan Mrengut"

Teguh Wahyono, Pembantu Rektor (PR) II UKSW, menjelaskan, bulan semangat kerja ini diadakan paling tidak untuk memantik kembali "semangat kerja" para pegawai non akademik di UKSW. “Dalam kehidupan, wajar jika terjadi pasang surut semangat dalam bekerja. Untuk itu kegiatan ini setidaknya dapat memantik kembali semangat kerja para pegawai yang mungkin mulai menurun. Bagi yang masih semangat, agar terus ditingkatkan sesuai dengan tema kegiatan : Semangat bekerja, semangat melayani, untuk hari depan yang lebih baik.. Ayo semangat! Semangat!” tutur Teguh.

Teguh memiliki harapan, agar agenda ini berjalan rutin. Menurutnya, peningkatkan kembali semangat kerja pegawai non-akademik merupakan tanggungjawab PR II di pengembangan SDM. Adapun, pegawai non-akademik itu terdiri dari pegawai staf dan karyawan dari Bagian Adminstrasi dan Registrasi Akademik (BARA), Biro Manajemen Kampus (BMK), Keamanan dan Ketertiban Kampus (Kamtibpus), Biro Teknologi dan Sistem Informatika (BTSI), Perpustakaan Universitas Notohamidjojo, serta Tata Usaha dan Pegawai Adminstrasi setiap fakultas/unit. Namun, khusus bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu poliklinik, petugas keamanan dan petugas parkir tidak mengikuti kegiatan tersebut. Teguh juga menuturkan, pegawai non-akademik bekerja bukan untuk melayani diri sendiri, melainkan melayani kebutuhan orang banyak. “Lakukanlah pelayanan itu dengan baik, jangan melayani dengan nggrundel dan mrengut (bersungut-sungut dan cemberut – red)!” tambahnya, diikuti gelak tawa.

Danang Tri, pegawai Gedung Adminstrasi Pusat (GAP) UKSW bagian Nilai, Ijazah, dan Wisuda, menyatakan senang dengan pelatihan ini. Danang mengungkapkan, bahwa dulu pernah ada pelatihan di Bandungan, namun setelah itu tidak ada lagi. “Kalau cuma semangat tok, ndak maksimal. Saya berharap, agenda seperti ini bukan hanya soal semangat saja. Namun, lebih kepada kerja untuk membangun tim, karena memang ada rekan-rekan yang belum mendalami pekerjaannya,” imbuhnya.

Penyerahan kenang-kenangan ke Paulus Winarto, motivator dari John Maxwell Team.
(Dok.BTSI/Dian Mei, Sumber : Scientiarum
Silvia Suryantini, pegawai BTSI, berpendapat bahwa agenda ini adalah momen istimewa dan penyegaran bagi pegawai non-akademik. Menurutnya, pegawai juga mendapat suntikan bahwa “aku diperhatikan pimpinan”. “Pimpinan memiliki visi yang bagus. Tendensi kerja kita bukan hanya mencari kebutuhan materi, tetapi juga kebutuhan batin,” ungkapnya. Silvia juga menyatakan ketertarikannya kepada motivator, Paulus Winarto. Motivator dari John Maxwell Team Certified Member ini menjadi pembicara saat seminar, (11/03).

Ke depannya akan ada penilaian khusus terhadap kinerja pegawai non-akademik. Absensi juga akan diterapkan dengan alat sidik jari. Saat ini, alat itu sudah diuji cobakan pada ibadah tiap Senin di Balairung Universitas. 

Sumber :

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India