Berikut adalah beberapa contoh logo produk yang dibuat oleh mahasiswa angkatan sebelumnya.
Sebagai sebuah simbol yang mengartikan sesuatu, maka pemilihan bentuk logo harus mewakili karakter dari obyek logo tersebut. Pemilihan simbol juga disarankan memiliki makna yang merepresentasikan obyek tersebut. Penggunaan simbol-simbol grafis sebagai logo memang masih sangat mungkin menghasilkan kekuatan komunikasi yang efektif dan mengesankan (impressing). Lihat saja ketika sebuah mobil lewat dengan kecepatan tinggi di depan kita dan seketika itu mata kita menangkap logo bintang segitiga dalam lingkaran, maka dengan cepat otak kita akan memberi respon "oh.. itu mobil Mercy yang lewat..". Artinya bahwa pemilihan lambang yang tepat akan memberikan kesan yang kuat bagi yang menangkapnya, bahkan ketika tidak ada tulisan apapun yang menjelaskan tentang merek tersebut.Bagaimana memilih garis dan bentuk yang sesuai untuk logo? Bahan bacaan bisa diakses disini.
Bagaimana dengan warna? Kurt Geer, penulis The Psychology of Colors in Advertising and Marketing, menunjukkan bahwa warna memberi pengaruh sangat kuat pada alam bawah sadar kita dan akan menimbulkan reaksi positif maupun negatif dalam waktu yang cepat. Pemilihan warna yang tepat dari logo akan memperkuat efek yang ditimbulkan, positif maupun negatif. Contoh sederhana bendera nasional kita merah dan putih, memberi kesan kuat ketika merah diartikan sebagai "berani" dan putih diartikan sebagai "suci". Selanjutnya bahan bacaan tentang arti sebuah warna dalam logo bisa diakses pada link disini.
Selanjutnya, Mohammad Fauzil Adhim dari School Marketing mengatakan bahwa ada 3 prinsip dalam merancang sebuah logo adalah kesederhanaan, kelenturan dan keterbacaan. Selain menarik, logo harus sederhana sehingga mudah menancap dalam ingatan kita. Mudah kita ingat, mudah kita gandakan. Logo juga harus memiliki sifat kelenturan (flexibility), dimana logo tersebut harus mudah diaplikasikan ke dalam berbagai bentuk media promosi. Meskipun teknologi percetakan sudah banyak memudahkan aplikasi logo, perancangan logo tetap harus memperhitungkan aspek kelenturan. Sedangkan prinsip keterbacaan (legibility) berarti bahwa selain menarik, logo juga harus mudah dibaca sehingga orang akan lebih cepat memahami makna yang terkandung dalam logo kita tersebut.
Pustaka :
- Wikipedia, Logo, http://en.wikipedia.org/wiki/Logo
- Desain Grafis Indonesia, Tentang Logo, diakses dari http://dgi-indonesia.com/tentang-logo/
- Mohammad Fauzil Adhim, Prinsip Perancangan Logo, SchoolMarketing, diakses dari http://sekolah-laris.blogspot.com/2008/12/prinsip-perancangan-logo.html
- Desain Logo, Arti Warna pada Logo, diakses dari http://desainlogodesign.com/arti-warna-pada-logo-perusahaan-dan-pengaruh-emosionalnya-pada-konsumen
Tugas Anda :
Bagi yang mengambil kuliah desain grafis, tugas Anda adalah merancang logo tempat wisata. Salatiga memiliki banyak tempat wisata yang masih perlu dilakukan penanganan promosinya secara lebih baik, misalnya Kopeng, Gedong Songo, Ketep Pas, Prasasti Plumpungan, DreamLand, Kolam Renang Muncul, Taman Kelinci dan sebagainya. Tugas kelompok Anda adalah membuat logo untuk tempat wisata tersebut (lihat contoh gambar berbagai tempat wisata di atas). Membuat logo sebuah tempat, berarti Anda harus mencari lambang serta memilih warna yang sesuai dan merepresentasikan tempat wisata tersebut.