Kegiatan itu merupakan bentuk publikasi hasil-hasil penelitian yang telah dihasilkan oleh civitas akademika UKSW, yang memiliki kemanfaatan bagi dunia industri dan masyarakat. Tema yang diangkat ''Merajut Sinergi Perguruan Tinggi dengan Industri Melalui Kaji Tindak Penelitian Berbasis Masyarakat''.
Salah satu sesi Talkshow para Peneliti dalam Riset Expo 2013 |
Johan Tambotoh, ketua panitia SWCU Research Expo 2013, Minggu (20/10) mengungkapkan, saat ini hasil penelitian yang dihasilkan oleh perguruan tinggi kurang termanfaatkan oleh industri di Indonesia. Beberapa penyebabnya adalah lamanya waktu riset, mahalnya biaya riset dan minimnya komunikasi antara perguruan tinggi dan industri dalam hal pemanfaatan hasil penelitian.
Dikatakan, melalui SWCU Research Expo, pihaknya berharap bisa menjalin kerjasama konkrit antara peneliti dan sektor industri yang nantinya bermanfaat bagi masyarakat. Untuk itu diperlukan strategi yang sifatnya melembaga, sehingga pemanfaatan hasil penelitian untuk dunia industri bisa memperkuat industri Indonesia.
''Peran pemerintah juga sangat diperlukan sebagai mediator yang menjembatani sinergi antara perguruan tinggi dan industri,'' imbuh Johan. SWCU Research Expo dikemas dalam beberapa kegiatan, yaitu seminar, pameran hasil penelitian dan presentasi hasil penelitian oleh peneliti UKSW. Pameran dan presentasi hasil penelitian digelar selama dua hari, pukul 08.00-16.00 WIB. Sebanyak 40 hasil penelitian akan dipamerkan dan dipresentasikan. Ke-40 hasil penelitian tersebut dibagi menjadi tiga kategori, yaitu pangan dan kesehatan, energi dan lingkungan, serta teknologi dan rekayasa.
Hari kedua SWCU Research Expo, akan digelar seminar yang menghadirkan tiga pembicara. Hasbi Assiddiq Syamsuddin dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, perwakilan industri dari PT. Kievit Salatiga, serta Ferdy S. Rondonuwu, Pembantu Rektor V UKSW bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Research Expo yang baru pertama kali diadakan UKSW ini akan diikuti oleh pelaku bisnis dan industri, peneliti, pemerintah dan masyarakat luas.
Sumber : Suara Merdeka