Let's Explore IT !

Kata mbah Bardolo, IT tidak hanya teknik.. IT tidak hanya sains..
Tetapi IT adalah juga seni, humanisme dan cinta....

Wednesday, 26 June 2013

FTI Gelar Pelatihan Troubleshooting Komputer untuk Satuan Intel POLRES Salatiga

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana merupakan bagian dari Institusi Perguruan Tinggi yang memiliki tugas tridharma yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian masyarakat. Untuk melaksanakan dharma yang ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat, maka FTI melalui CTC (Certified and Training Center) menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Troubleshooting Komputer kepada sekitar lima belas staf dari satuan intel Polres Salatiga. Kegiatan pelatihan tersebut dibuka oleh Wakil Dekan, Teguh Wahyono, M.Cs dan bertempat di Laboratorium Komputer CTC dari tanggal  26-28 Juni 2013. Hadir juga dalam acara pembukaan tersebut Kepala CTC FTI UKSW, Ariya Dwika Cahyono, M.T, Kosarpras FTI, Yos R. Beeh, M.Cs dan  Koordinator Bidang Kerjasama FTI Angela Atik Setiyanti, S.Pd.

Dalam sambutannya, Teguh mengatakan bahwa disamping sebagai bentuk kegiatan pengabdian masyarakat, kegiatan ini juga bertujuan untuk menjalin kerjasama antara lembaga akademik dengan alat negara.Teguh juga berharap bahwa pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan bagi personil satuan intel Polres Salatiga dasar teknologi dan perkembangan perangkat komputer serta  menambah keterampilan troubleshooting bagi personil intel Polres Salatiga guna memelihara dan mengamankan data serta perangkat operasionalnya.

Polisi Resor Salatiga adalah alat negara yang merupakan Bagian dari Kesatuan Polisi Republik Indonesia, berada di wilayah Resor Salatiga dengan tugas  melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. Berfungsi dan berperan dalam tugas pelaksanaan keamanan dan ketertiban masyarakat. Memiliki misi diantaranya meningkatkan kemampuan personil Polres Salatiga untuk melayani masyarakat, memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, transparan dan akuntabel.  Salah satu satuan dalam menegakkan dan memelihara keamanan wilayah salatiga adalah satuan intelejen dan keamanan Polres Salatiga, berperan sebagai unit intelejen yang menempatkan diri dalam tindakan pre-emptive atau pencegahan terhadap gangguan keamanan wilayah. Intelijen dapat berarti pengetahuan, organisasi dan operasi, sehingga satuan intelijen Polres salatiga sangat dekat dengan pengolahan informasi, evaluasi dan analisa data dari serangkaian aktifitas baik penyelidikan maupun pengamanan.

Dalam aktifitasnya satuan Intel Polres Salatiga memiliki jumlah kasus, data, informasi dan aktifitas penyelidikan serta pengamanan yang terus bertambah, juga semakin tinggi seiring dengan tingkat keamanan masyarakat. Pencatatan dan pengolahan informasi juga data terhadap aktifitas intelijen membutuhkan perangkat yang mampu membantu pekerjaan dan aktifitas harian satuan ini. Selain itu sifat kerahasiaan dari setiap data dan alat yang digunakan juga dirasa penting dan sangat penting. Sehingga dibutuhkan kemampuan personil Polres Salatiga yang mampu menggunakan, memelihara dan mengamankan setiap informasi, data dan peralatan penunjang aktifitas satuan ini. Kerahasiaan data dan peralatan yang menyimpan serta pengolahnya menjadi perhatian pihak satuan intelijen Polres Salatiga. Apabila terdapat kerusakan sistem perangkat, maka tidak ada pilihan untuk memperbaiki perangkat tersebut pada layanan perbaikan yang disediakan oleh pihak lain. Hal tersebut disadari karena pertimbangan keamanan dan kerahasiaan data. Saat ini dipandang perlu oleh Polres Salatiga untuk meningkatkan kemampuan personilnya agar memiliki skill yang dapat menangani berbagai kasus troubleshooting perangkat keras dan perangkat lunak komputer. Agar mampu secara mandiri terbatas menangani berbagai perbaikan atas kerusakan atau gangguan terbatas pada perangkat yang digunakan sebagai alat operasional personil intel Polres Salatiga. Berdasarkan latar belakang tersebut, diperlukan kegiatan pelatihan pengenalan dan troubleshooting sistem komputer dan perangkat komputer bagi satuan intel Polres salatiga agar dapat memelihara dan mengamankan data dan perangkat operasional.

(Sumber : www.uksw.edu)

Friday, 14 June 2013

[Kuliah Etika Profesi] Tugas 2 : Meningkatkan Profesionalisme Pekerja di Bidang TI

Pendahuluan

Teknologi Informasi (TI) merupakan teknologi yang selalu berkembang baik secara revolusioner (seperti misalnya perkembangan dunia perangkat keras) maupun yang lebih bersifat evolusioner (seperti yang terjadi pada perkembangan perangkat lunak). Hal itu mengakibatkan bahwa pekerjaan di bidang teknologi informasi menjadi suatu pekerjaan dimana pelakunya harus terus mengembangkan ilmu yang dimilikinya untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi tersebut. Artinya bahwa seseorang yang sudah “ahli” pada saat ini, akan bisa ketinggalan di masa yang akan datang, jika tidak mengikuti dan meng-update perkembangan yang ada. Untuk itu jika seseorang menekuni pekerjaan di bidang IT harus selalu berupaya untuk meningkatkan profesionalisme-nya dari waktu ke waktu. Berikut adalah beberapa kasus ataupun pertanyaan yang wajib di diskusikan oleh setiap kelompok (sesuai perintah).

Soal A
(Dikerjakan oleh Kelompok (1) Megawati Sahuleka, (4) Wijaya Nugroho, (2) Randy dan (6) Alfred Lay).

Salah satu hal yang sering ditempuh seorang pekerja TI untuk meningkatkan profesionalismenya adalah dengan mengikuti program-program sertifikasi, baik sertifikasi pekerjaan maupun sertifikasi produk tertentu.

  1. Setujukah Anda bahwa sertfikasi dapat meningkatkan profesionalisme seseorang? Jelaskan pendapat Anda!
  2. Sebutkan pula manfaat positif yang diperoleh ketika pelaku profesi di bidang Teknologi Informasi mengambil dan mendapatkan salah satu jenis sertifikasi profesional.
  3. Apakah ada sisi negatif dari pelaksanaan sertifikasi menurut Anda? Jelaskan jika ada.
  4. Berbagai jenis sertifikasi di bidang TI terkadang membuat kita merasa bingung untuk menentukan mana yang harus diambil. Ada dua jenis sertifikasi profesional secara umum yaitu sertifikasi berorientasi pekerjaan dan produk. Menurut Anda, pertimbangan seperti apakah yang harus dipikirkan untuk memilih jenis sertifikasi yang akan diambil?

Soal B 
(Dikerjakan oleh kelompok (3) Imanuel Susanto, (7) Juliet Queen, (5) Ary Kurniawan dan (8) Dendy P )

Mengikuti suatu organisasi profesi juga merupakan hal penting agar seseorang dapat meningkatkan profesionalisme yang dimilikinya.

  1. Apa yang dimaksud dengan organisasi profesi? 
  2. Sebutkan alasan-alasan pentingnya sebuah organisasi profesi untuk pengembangan profesi di bidang Teknologi Informasi?  
  3. Berikan contoh dan jelaskan secara singkat organisasi profesi di bidang Teknologi Informasi baik yang ada di Indonesia maupun dunia.
  4. Sebuah Organisasi Profesi pasti memiliki kode etik profesi. Jelaskan pentingnya kode etik profesi tersebut bagi pelaku sebuah profesi?
Seperti biasanya, setiap kelompok harus membuat laporan diskusinya dengan menggunakan MS WORD, dan dikirim ke email saya teguhsalatiga@yahoo.com paling lambat hari Selasa depan (18 Juni), jam 16.00. Hari Rabunya akan dilakukan presentasi kelompok.

Selamat mengerjakan.

Thursday, 6 June 2013

Presbikusis : Sharing Buat Sahabat yang Punya Ibu Lanjut Usia

Images from diemazcaeem.blogspot.com
Ini adalah catatan yang pernah saya tulis dua tahun yang lalu di bulan yang sama... Sekedar sharing buat sahabat yang punya ibu lanjut usia. Mungkin punya pengalaman yang sama.. 

Beberapa hari ini aku cukup panik melihat ibuku yang sedang stress.. Ibuku yang mendekati usia pensiun sebagai guru (60 tahun), stress dan depresi.. Bukan karena ia mau pensiun, tetapi karena telinganya berdenging keras setiap hari. Sudah diupayakan berbagai cara mulai dari penanganan tradisional (dikebuli nasi anget) sampai treatment medis melalui dokter. Saking stressnya, dokternya pun cari sana-sini. Mulai dari dokter Puskesmas, dokter Rumah sakit sampai dokter spesialis THT di Sragen. Dan anehnya, setiap dokter memiliki penanganan yang berbeda-beda. Ada yang memberi tetes telinga, ada yang menganjurkan di rendam air, dan banyak lagi.. Dan anehnya, dokter THT disana pun hanya makin membuat ibu stres saja dengan mengatakan "Ya sudah.. Ibu banyak berdoa saja.. Penyakit kan pemberian Tuhan". Wow.. mendengar jawaban santai seperti itu, ibupun makin panik dan telinganyapun makin hari makin tambah berdenging dan berdenging (menurut dia, sih)...

Filosofi Jawa mengatakan, telinga berdenging memiliki banyak arti. Ada yang mengatakan bahwa yang bersangkutan sedang dipergunjingkan orang. Ada yang mengatakan bahwa itu adalah peringatan dari Tuhan tentang kesalahan yang telah diperbuatnya. Banyak filosofi yang membuat ibu semakin bingung. Segala kegiatan yang "beresiko", satu persatu di tanggalkannya. Mulai dari bendahara BOS di Sekolah tempat beliau kerja, sampai pada Bendahara PKK di kampungnya. Meski ibu dikenal "jujur" sehingga menjadi bendahara dimana-mana, tetap saja ia takut menjalankan lagi pekerjaan beresiko itu.. Takut mendapat peringatan yang "lebih" lagi dari Tuhan setelah telinga berdenging itu.

Suatu hari ketika aku mengunjunginya, ibuku terlihat makin kusut. Berat badannya menurun sampai 5 kg. Wajahnyapun jarang sekali tersenyum, padahal di hari-hari biasa, beliau adalah orang yang selalu berusaha membawa keceriaan dalam keluarga kami. Melihat kondisi tersebut, akupun mencoba menawarkan solusi untuk aku ajak ke Salatiga dan berobat kesana. Disana ada Rumah Sakit khusus THT yang cukup terkenal. Kalau tidak salah, namanya RS. ASYIFA. Dokternya Bu Supartinah, salah satu dokter senior di Salatiga. Karena hasrat ingin sembuhnya sangat tinggi, ibupun menurut dibawah kemana saja. Dan akhirnya kamipun dibawah ke salatiga. Ibuku melakukan serangkaian tes medis dan akhirnya dokter sepuh itupun mengatakan "Bu.. Ibu ini sehat-sehat saja. Tidak sakit apa-apa". Ibuku pun tercengang dan mengatakan "Ndak sakit gimana Bu? Lha wong dengingan ini semakin keras saja..".

Dokter sepuh itupun menjelaskan dengan sabar.. Bahwa yang diderita ibuku itu namanya adalah PRESBIKUSIS. Itu adalah gangguan pendengaran usia tua. Bahkan dokter itupun mengatakan bahwa diapun telinganya berdenging. Tapi dia cuekin saja. Karena itu adalah gejala alamiah untuk orang usia lanjut. Seperti rambut kepala yang mulai memutih, kulit wajah yang mulai berkerut, bahkan juga punggung yang serasa mulai bongkok. Itu adalah gejala alamiah yang tidak perlu dirisaukan. Dokter itupun minta pada ibuku untuk "cuek saja" ketika dengingan itu muncul. Katanya "Bu, dengingan itu terasa semakin keras, karena ibu mencarinya. Ibu merasa-rasakan dengingan itu.. Sehingga yang terjadi adalah bahwa dengingan itu seperti semakin keras saja. Ibu harus cuek.. Sabar.. Maka lama-lama denginan itu akan seperti tidak terdengar..". Meski masih terasa mengganjal, namun lambat laun ibu mulai bisa menerima saran-saran dokter.

Akupun mulai googling dengan kata kunci "Presbikusis". Dan ini adalah sekilas tentang hal tersebut. Presbikusis adalah gangguan pendengaran karena proses penuaan. Pada orang lanjut usia terjadi proses degeneratif pada organ pendengaran sehingga terjadi kemunduran sel-sel dan penurunan elastisitas membran. Disamping itu, terjadi pula gangguan pasokan darah pada otak sehingga orang lanjut usia akan mengalami gangguan pendengaran di mana yang pertama terkena adalah pendenagaran bunyi dengan nada tinggi selanjutnya diikuti dengan gangguan pendengaran bunyi nada rendah. Gejala klinis Presbikusis adalah pendengaran berangsur-angsur berkurang, bila suara diperkeras atau berteriak menyebabkan sakit telinga, sulit memahami percakapan terutama pada lingkungan bising, dapat mendengar tetapi tidak paham (diskriminasi ucapan), sulit mendengat nada tinggi “s” dan “th”, lebih mudah mendengar suara pria ketimbang wanita dan ada suara berdenging (tinnitus).

Lalu bagaimana mengatasi Presbikusis? Mungkin benar kata Dokter Supartinah. "Cuekin saja". Karena itu adalah gejala alamiah yang tidak bisa dihindari semua orang. Seperti kita yang men-cuek-in rambut memutih dan kulit keriput saat usia mulai beranjak senja. Seperti juga kata Bondan Prakosa dalam lagunya "YA SUDAHLAH"..  Ibuku sayang, biarkan saja dengingan itu lewat.. Atau bahkan jadikan sahabat yang mengisi hari-hari, dan nanda percaya, dengingan itu nanti akan hilang..
Sulit memang.. Tapi Ananda yakin, ibu pasti bisa.....

****
Sekarang, dua tahun sudah berlalu. Puji Tuhan, keceriaan ibupun telah kembali dalam kehidupannya. Ternyata benar tentang presbikusis itu. Resepnya satu.. "Cuekin Saja" dan lama-lama dengingan itupun lenyap tak berbekas.. Terima kasih Tuhan.. Ibu yang ceria itu kini telah kembali..

Pojok Cerita lainnya :

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India