Posting Date : 14 September 2012
Beberapa saat setelah publikasi peringkat webometrics di luncurkan dan ternyata peringkat UKSW diluar ekspektasi (baca artikel sebelumnya :
Webometrics oh webometrics), banyak rekan yang bertanya kepada saya. "Kenapa bisa begitu (dengan 'jelek'nya peringkat UKSW)?". Mungkin karena saat ini saya berada di BTSI, sebuah Biro yang bertanggung jawab secara teknis terhadap pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi di UKSW, sehingga wajar jika orang banyak bertanya kepada saya. Untuk itu dalam artikel ini saya mencoba untuk mengajak semua komponen civitas akademika UKSW untuk bersama-sama berperan dalam peningkatan rangking webometrics bagi Universitas tercinta. Tapi saat itu saya hanya menjawab "coba tanyakan saja pada rumput yang bergoyang.." sambil dahi ini berkenyit sebagai tanda ikut berpikir keras mencari jawabnya... Hehe..
Pada artikel saya sebelumnya (baca :
Webometrics oh webometrics), di bagian penutup saya menyebut 4 unit penunjang akademik di UKSW yang diharapkan dapat berkolaborasi dalam peningkatan eksitensi web universitas di dalam
Webometrics. Unit tersebut adalah BTSI, BPHL, Perpustakaan dan BP3M. Kenapa demikian? Berikut adalah beberapa hal yang bisa saya sampaikan.
BTSI (Biro Teknologi dan Sistem Informasi)
Sebagai sebuah Biro yang bertanggung jawab secara teknis terhadap pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi Universitas, tentu Biro ini memegang peranan penting untuk meningkatkan Webometrics. Terkait upaya peningkatan webometrics, saat ini BTSI tengah mengembangkan Rumah Blog -
http://rumahblog.uksw.edu (meski masih sangat sedehana dan akan terus dikembangkan) dengan harapan dapat meningkatkan nilai pada parameter
Presence dan
Impact di Webometrics. Dengan semakin banyaknya pengguna blog yang berdomain "
blog.uksw.edu", tentu akan meningkatkan
number of page yang dimiliki oleh website UKSW. Saat ini BTSI juga sedang mengembangkan web untuk
file hosting (masih dalam tahap pengembangan dan saat belum bisa online). Web tersebut nantinya akan memberikan fasilitas penyimpanan file dokumen secara
free, sehingga harapannya akan banyak civitas akademika yang menyimpan file-file dokumennya (baik materi kuliah maupun artikel lainnya) ke dalam web UKSW. Dengan pengembangan situs file sharing tersebut diharapkan akan meningkatkan nilai parameter
Opennes pada webometrics.
BPHL (Biro Promosi dan Hubungan Luar)
Jika BTSI merupakan penanggung jawab teknis dan
maintenance web, maka BPHL merupakan penanggung jawab
content yang ada di dalam web uksw (
www.uksw.edu). Untuk itu jelas bahwa BPHL memegang peranan penting untuk peningkatan webometrics UKSW. Tantangannya tentu adalah bagaimana membuat konten yang menarik minat pengguna untuk mengunjungi situs UKSW, sehingga situs ini akan ramai dikunjungi orang. Bagian promosi juga diharapkan dapat melakukan promosi online secara serius di situs-situs jejaring sosial dengan ofiicial facebook, twitter dan sebagainya. Hal itu dapat dilakukan, karena selain untuk mempromosikan UKSW, tentu juga dapat mempromosikan situs webnya (
www.uksw.edu) sehingga akan banyak
backlinks atau
referred domain ke situs kita. Contoh sederhana ketika bagian promosi memposting link berita website UKSW di official Facebook UKSW, dan ketika orang mengeklik link tersebut, maka backlink ke web UKSW akan bertambah (yang berarti bertambahnya poin
webometrics pada parameter
Impact). Disampaing berbagai hal di atas, saat ini setahu saya, BPHL juga sedang mengembangkan website khusus untuk promosi, sehingga harapannya dapat semakin memancing kunjungan orang ke situs UKSW.
Perpustakaan Universitas
Salah satu kunci sukses peringkat webometrics di banyak uiversitas adalah ter-
publish-nya berbagai karya ilmiah mahasiswa dan dosen di dalam
repository online yang dikelola perpustakaan universitas. Tengok saja UGM, sang peringkat 1 webometrics di Indonesia ini dalam catatan saya memiliki 55.892 artikel online di
Theses and Dissertations Repository-nya
. Tengok juga ITB yang peringkat 3 memiliki lebih dari 11.000 artikel online di
Digital Repository-nya. ITS yang peringkat 4 memiliki lebih dari 16.000 artikel online di
ITS Digital Repository-yang dimilikinya. Sedangkan salah satu universitas swasta yang masuk 20 besar, UII memiliki lebih dari 4.500 artikel online di dalam repositorinya. Lalu bagaimana dengan UKSW? Perpustakaan kita sebenarnya tidak tinggal diam. Salut buat perpustakaan UKSW yang sudah juga meluncurkan aplikasi
repository online dengan alamat
http://repository.library.uksw.edu/. Tetapi memang karena belum lama diluncurkan, web repository ini dalam catatan saya baru memiliki total 331 artikel publikasi ilmiah baik dari tugas akhir mahasiswa maupun karya ilmiah dosen. Ini merupakan jumlah yang masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan UKSW yang memiliki hampir 15 ribu mahasiswa dan lebih dari 400 dosen. Tentu untuk menaikkan jumlah publikasi ini bukan hanya tanggung jawab perpustakaan saja, tetapi juga membutuhkan peran serta semua civitas akademika untuk dapat mengupload hasil-hasil penelitian yang dimilikinya ke perpustakaan universitas. Jangan hanya karena ketika mau mengurus JAFA saja kita berbondong-bondong untuk mempublikasikan karya kita secara online. (
Buat teman-teman perpus, mohon maaf karena saya juga belum upload karya ilmiah ke perpus, tetapi mudah-mudahan dapat saya lakukan dalam beberapa hari setelah ini... hehe)
BP3M (Biro Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyakarat)
Satu lagi gudang informasi karya ilmiah dosen, tentu ada di Biro ini. Sebelumnya selamat buat BP3M yang telah mengimplementasikan
Researh Information System di UKSW yang ada di
http://ris.uksw.edu. Tetapi sayang sekali karena aplikasi tersebut belum mewajibkan penggunanya untuk mengupload dokumen publikasi, minimal file abstraksi untuk dapat meningkatkan
number of document pada web UKSW yang bisa diakses oleh publik. Saya pribadi sebenarnya mengharapkan adanya kewajiban untuk unggah file (minimal abstraksi) untuk melengkapi data penelitian dosen UKSW. Disamping software RIS, sepengetahuan saya BP3M juga saat ini sedang mengembangkan e-journal versi baru, sebagai perbaikan dari e-journal UKSW yang sudah pernah ada sebelumnya.
Peran Seluruh Civitas Akademika
Tentu saja keberhasilan menaikkan peringkat
webometrics tidak hanya bergantung pada keempat unit penunjang di atas. Peran seluruh civitas akademika justru yang paling menentukan. Apa yang terjadi jika meski BTSI sudah mengembangkan rumah blog tetapi tidak ada civitas akademika yang mendaftar untuk memiliki blog sendiri? Apa yang terjadi jika Perpustakaan sudah susah-susah mengembangkan data repository untuk penelitian dosen dan mahasiswa tetapi tidak ada yang berinisiatif mengisinya? Tentu jika itu yang terjadi, maka naiknya peringkat webometrics yang kita harapkan bersama itu hanya menjadi impian belaka. Demikian juga dengan peran pimpinan universitas sangat diharapkan untuk dapat mendorong penggunaan tools-tools yang sudah dibuat itu agar dapat dimanfaatkan oleh civitas akademika. Sebagai contoh keberhasilan repositori perpustakaan ITS tidak terlepas dari adanya Surat Keputusan Rektor tentang Wajib Serah Simpan Karya ilmiah di
electronic repository mereka.
Sekali lagi, kolaborasi seluruh civitas akademika sangat diharapkan untuk bersama-sama meningkatkan peringkat webometrics UKSW. Mohon dukungannya agar kami dapat terus meningkatkan pengembangan tools-tools yang diharapkan dapat meningkatkan Webometrics UKSW, tetapi jika berbagai tools tersebut nantinya telah jadi, kami mengundang kepedulian civitas akademika untuk dapat bersama-sama menggunakan dan memanfaatkannya. Kami mengundang kepeduliah civitas akademika untuk bersama-sama mengunggah karya ilmiah yang dimilikinya di repositori perpustakaan UKSW, meski tidak sedang akan mengurus JAFA. Kami mengundang kepedulian dosen untuk bersama-sama mengisi data RIS (jika perlu dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung), meskipun belum saatnya batas akhir pengisian untuk insentif publikasi. Dan juga kami mengundang kepedulian civitas untuk bersama-sama meramaikan komunitas rumah blog UKSW (meski masih dalam tahap pengembangan). Mari kita bersama-sama berkolaborasi untuk membangun web kampus yang bercita rasa dunia! Mudah-mudahan ini tidak sekedar mimpi.
Amien.